Hewan Langka Indonesia
Hewan Langka Indonesia ini merupakan sebagian daftar hewan-hewan langka di Indonesia yang saya pilih secara acak. Daftar ini selain memuat nama hewan dalam bahasa Indonesia juga dilengkapi dengan penyebutannya dalam nama latin (nama ilmiah) dan bahasa Inggris serta sedikit penjelasannya.
Sebenarnya dalam dunia konservasi tidak mengenal istilah hewan langka. Status yang pakai adalah ‘hewan terancam punah’ sebagaimana yang biasa digunakan oleh berbagai lembaga konservasi semacam IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) yang rutin mengklasifikasi dan menrilis daftar IUCN Red List of Threatened Species.
Daftar tersebutlah yang kemudian dijadikan acuan berbagai pihak baik swasta maupun pemerintah dalam pengambilan kebijakan terkait konservasi hewan. Indikator keterancaman ini pula yang kemudian sering disamakan dengan tingkat kelangkaan sebuah spesies. Mengenai apa itu IUCN Redlist, silakan baca selengkapnya di artikel IUCN Redlist.
Daftar Hewan Langka Asli Indonesia
Menilik status keterancaman yang dikeluarkan oleh IUCN Redlist (2012), terdapat 73 hewan asli Indonesia yang berada dalam status keterancaman tertinggi yaitu status Critically Endangered (Kritis), 170 spesies berstatus Endangered (Terancam) dan 523 spesies berstatus Vulnerable (Rentan).
73 spesies (dan subspesies) hewan berstatus Critically Endangered yang terancam punah itu tidak bisa dibantah merupakan hewan langka di Indonesia yang semakin hari semakin sulit ditemui. Dan dari jumlah itu saya cantumkan secara acak 25 spesies hewan diantaranya. Berikut ini daftar Hewan Langka Indonesia.
Untuk meringankan pemuatan (loading) halaman, artikel ini dibagi dalam beberapa halaman, klik kalimat “HALAMAN SEBELUMNYA” atau “HALAMAN BERIKUTNYA” di bagian bawah artikel untuk melihat daftar keseluruhan.
- Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); Disebut juga sebagai Badak Bercula Satu, Binatang endemik jawa yang hanya bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) dengan populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja (hasil sensus Badak 2011). Lebih detail baca: Badak Jawa Mamalia Terlangka Di Dunia.
- Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri) atau Wondiwoi Tree-kangaroo; Salah satu jenis kanguru pohon asal Papua ini populasinya diperkirakan sekitar 50 ekor saja. Penjelasan detail baca: Kanguru Pohon Wondiwoi.
- Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) atau Irrawaddy Dolphin; Merupakan mamalia air tawar yang unik. Di Indonesia hidup di Sungai Mahakam dengan populasi sekitar 70 ekor. Selengkapnya baca: Pesut Mahakam Mamalia Terlangka Indonesia.
- Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) atau Javan Leopard; Disebut juga Macan Kumbang dengan jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor (IUCN 2008). Lebih detail baca: Macan Tutul Jawa.
- Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) atau Sumatran Rhinoceros; Merupakan badak bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor. Lebih detal baca: Badak Sumatera.
- Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) atau Sulawesi Forest Turtle; Kura-kura endemik sulawesi yang pernah terdaftar sebagai The World’s 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles—2011 dengan populasi kurang dari 250 ekor. Selengkapnya baca: Kura-kura Hutan Sulawesi nan Langka
- sumber google
Orangutan Kalimantan
Orangutan Kalimantan (pongo pygmaeus) adalah spesies asli orangutan Kalimantan. Spesies Hewan langka ini terancam punah akibat pengrusakan habitat asli mereka, kebakaran hutan, bencana el nino, penebangan liar, pemburuan secara liar serta perdagangan orangutan secara ilegal.
Menurut survey Red List IUCN yang dilakukan pada tahun 2003-2005 silam populasi orangutan Kalimantan yang hidup di areal 86.000 km persegi ini mencapai 45.000 - 69.000 ekor. Namun sejak terjadinya penebangan hutan dan pembakaran hutan Kalimantan diperkirakan bahwa saat ini jumlah orangutan Kalimantan yang masih hidup di bawah angka-angka tersebut di atas.
Harimau Sumtera
Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di Pulau Sumatera. Harimau Sumatera adalah salah satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klarifikasi satwa krisis yang terancam punah.
Dalam daftar merah yang dirilis oleh Badan Konservasi Dunia IUCN populasi Harimau Sumatera di alam liar dan taman-taman nasional di Sumatera, Indonesia diperkirakan antara 400-500 ekor saja.
Jalak Bali
Jalak Bali (leucopsar rothschild) adalah jenis burung pengicau berukuran sedang dengan panjang sekitar 25 centimeter. Jalak Bali ini mempunyai ciri-ciri khusus tersendiri seperti memiliki bulu yang putih diseluruh tubuhnya kecuali warna hitam dibagian ujung ekor dan sayapanya. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru cerah dengan kaki berwarna keabu-abuan.
Burung Jalak Bali ini hanya bisa ditemukan dibagian barat Pulau Bali dengan populasi saat ini menurut Daftar List IUCN hanya sekitar 115 ekor yang hidup di penangkaran Nusa Penida dan Taman Nasional Bali Barat yang cukup menjanjikan.
Orangutan Sumatera
Orangutan Sumatera (pongo abelli) adalah spesies orangutan terlangka di dunia. Orangutan Sumatera hidup pada hutan endemik di Sumatera. Orangutan Sumatera ini memiliki tinggi sekitar 4-6 kaki dengan berat mencapai 200 pon yang sekarang hanya hidup di hutan-hutan Nangroe Aceh Darusallam.
Survey yang dilakukan pada tahun 2004 diperkirakan masih tersisa 7.400 orang utan Sumatera yang masih hidup di alam liar. Terutama banyak hidup di Taman Nasional Gunung Leuser. Program pengembangbiakan telah dilakukan di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Propinsi Jambi dan Riau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar